Anangguru Dalam Sistim Ketatanegaraan Di Kerajaan Bima
Anangguru
adalah pangkat menengah, dicatat disini adalah Anangguru yang menjadi anggota
majelis adat, atau kepala dari satu kelompok masyarakat lain dari satu DARI.
Dalam hal ini mengepalai para Dari. Sedangkan Dari adalah kelompok masyarakat
yang memiliki keahlian tertentu dalam masyarakat Bima seperti Dari Genda( ahli
gendang), Dari ndede( Pandai besi), Dari Silu( ahli meniup silu) dan Dari Dari
lainnya.
Jadi
Anangguru adalah pejabat dengan pangkat menengah.Kalau dalam militer adalah
perwira menengah.Kalau dalam kelompok masyarakat, anangguru adalah kepala dari
para DARI.
Dalam
struktur militer kerajaan Bima, ada 4 jabatan Anangguru yaitu Anangguru
Kapitan, perwira sepasukan khusus memakai senapan.Anangguru Latunang setingkat
dibawah Anangguru Kapitan. Anangguru Sumpi perwira yang memimpin lasykar
bersumpit dan Anangguru Wera yaitu kepala Lasykar pasukan dari Wera.
Jabatan
Anangguru di luar militer cukup banyak. Anangguru Mangaji yaitu kepala Dari
Mangaji Tua dan Mangaji Sampela yang merupakan anggota Majelis Sara Hukum.
Anangguru Mantera yaitu kepala para kelasi kapal. Anangguru Mboda Na'e adalah
kepala semua Anangguru Mboda atau pesuruh( Caraka). Anangguru Mboda Sabicarakai
adalah Kepala Pesuruh Raja Bicara. Anangguru Mpa'a adalah petugas yang mengurus
tarian klasik Istana. Anangguru Robo adalah kepala Dari Marbot masjid
kesultanan Bima. Anangguru Sape yaitu majelis Sara Tua.
Sebagai
kepala kelompok para Dari( kelompok masyarakat dengan keahlian khusus), jabatan
anangguru cukup banyak seperti Anangguru Cendawa ( peramu obat ), Anangguru
Genda yaitu kepala urusan gendang dan alat musik kerajaan.Anangguru Ndede Masa
yaitu kepala urusan pandai emas Istana. Anangguru Pakoro yaitu kepala urusan
konsumsi kerajaan.
Jabatan
Anangguru sangat banyak dalam ketatanegaraan kerajaan dan kesultanan Bima.
Itulah kekayaan khasanah dari ketatanegaraan kerajaan dan kesultanan Bima yang
akan tetap menjadi bagian dari perjalanan sejarah Bima untuk dikenang oleh
generasi kini dan akan datang.
Asi Mbojo,
25 Maret 2020
Foto :
Fahru Rizki
Post a Comment